Minggu 4: Kehidupan di Singapura

Kota singapura yang kecil, dan penataan kota yang indah dan bagus. Infrastruktur kota yang begitu rapi. Kebersihan kota yang sangat terjaga. Kesan elegan dan bersih serta tata kota yang indah.

Singapura yang sebelumnya merupakan sebuah negara yang terbelakang, berhasil berubah menjadi salah satu pusat perekonomian dunia. Namun, sementara kita  mengalami arus globalisasi, pendapatan kita yang tidak naik dan biaya hidup sangat tinggi di sini. Menurut saya kehidupan warga akan semakin sulit di tahun-tahun mendatang.

 

Itulah sebabnya hidup di singapura akan berasa sangat tertekan. Kita boleh bergaji besar tapi keinginan kita jauh lebih besar dibanding gaji kita. itulah keinginan, itu yang membuat stress. Di Singapura kita percaya kebahagiaan hanya bisa didapatkan dengan wang. Sementara kebahagiaan mental, perasaan bebas dan merdeka tidak ada.
Biaya hidup di Singapura memang mahal, tapi tidak lebih mahal dengan kota besar lain di dunia terutama Tokyo.

Ramai rakyat Singapura gemar pergi ke pusat penjaja. Pusat-pusat ini telah didirkan oleh pemerintah. Pusat-pusat penjaja ini biasanya terdapat di estet-estet perumahan.
Gerai-gerai makanan di pusat-pusat penjaja lazimnya juga terletak di bawah satu bumbung dengan pasar. Gerai-gerai di pusat-pusat penjaja sangat bersih dan rapi. Di hadapan setiap gerai tertulis nama gerai, jenis makanan serta harganya bagi memedahkan pelanggan membuat pilihan. Sejak kebelakangan ini pula, para pelanggan dilarangan merokok di pusat penjaja supaya suasana di tempat makanan ini selesa dikunjungi ramai.

Tentang transportasi, ada MRT Mass Rapid Sistem yang jadwalnya selalu tepat dan keretanya bersih dan tertib.Bus yang banyak berseliweran tinggal hapalkan nomor saja maka sampailah kita ke tujuan.Taksi yang bagus dan bisa dipercaya pelayanannya.Pokoknya jika ditanya bagaimana hidup di Singapura saya akan jawab nyaman dan tenang,udara bersih karena banyak pohon,transportasi nyaman.